Shalawat Simtutduror Menggema Saat Pemilihan Rois dan Ketua Tanfidziyah Ranting Karanganyar

    Shalawat Simtutduror Menggema Saat Pemilihan Rois dan Ketua Tanfidziyah Ranting Karanganyar
    Pembacaan shalawat simtutduror oleh Pengurus Ranting, Karanganyar, Paiton, Probolinggo

    PROBOLINGGO - Acara reformasi pengurus ranting malam ini semoga membawa berkah. Sebab sebelum pemilihan rois dan tanfidziyah ranting, Karanganyar, Paiton, Probolinggo di mulai telah di awali dengan pembacaan shalawat simtutduror. Hal ini disampaikan ketua tim reformasi Ponirin Mika, Rabu malam (22/06/22) di Aula Madrasah Ibtidaiyah Baitis Salam, Karanganyar.

    Ketua Lakpesdam ini melanjutkan, reformasi pengurus ranting ini telah menjadi program Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Paiton, Probolinggo (MWCNU). 

    "Reformasi pengurus ranting dilaksanakan setiap 5 tahun sekali. Namun bisa kapan saja dilakukan reformasi ini sesuai dengan kebutuhan, " imbuhnya.

    Pada malam itu, turut hadir pengurus harian MWCNU Paiton, tokoh masyarakat di setiap dusun Karanganyar, dan pengurus ranting Karanganyar. Total keseluruhan yang hadir sebanyak 50 orang.

    "Pemilihan rois dan ketua tanfidziyah harus mendatangkan tokoh agama, tokoh masyarakat dan pengurus ranting itu sendiri. Sebab sebelum pemilihan ketua tanfidziyah. Lebih dulu memilih rois melalui tim AHWA yang telah di tunjuk dalam forum, " katanya.

    Sebelum reformasi, pengurus ranting mengawali dengan pembacaan simtutduror di ikuti oleh seluruh peserta reformasi.

    "Dengan pembacaan shalawat ini kita berharap ada keberkahan yang kita raih, " ungkap Mustafa Syukur pengurus ranting Karanganyar, Paiton, Probolinggo.

    Ponirin Mika

    Ponirin Mika

    Artikel Sebelumnya

    Berakhir Restoratif Justice Oknum Ojek Kuda...

    Artikel Berikutnya

    Persatuan Sepak Bola Nurul Jadid Paiton...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    TV Parlemen Live Streaming
    Polri TV: Transparan - Informatif - Terpercaya
    Hendri Kampai: Jika Rp.1000 per Hari Duit Rakyat untuk Kesehatan, Kira-kira Cukup Gak?

    Ikuti Kami