PROBOLINGGO - Menteri Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar memberikan apresiasi pelaksanaan Hari Santri Nasional Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo.
"Petugas pengibar upacara hari santri nasional di Pesantren Nurul Jadid ini standar nasional, " katanya pada peringatan Hari Santri Nasional di Ponpes Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, Sabtu (22/10/2022).
Gus Halim Iskandar menyebut, mengibarkan bendera dengan petugas memakai sandal jepit itu tidak gampang.
"Pengibar bendera dengan memakai sandal jepit itu tidak gampang, " kata Gus Halim, disambut tepuk tangan oleh ribuan hadirin.
Baca juga:
Kasad: Jangan Ragu Bertindak Tegas
|
Ia bersyukur karena bisa mengikuti pengibaran bendera di Ponpes Nurul Jadid. Pada tahun 2018 dia juga pernah diundang menjadi inspektur upacara Hari Santri Nasional bertempat di pesantren ini. Pada saat itu, dia sempat makan nasi "tabhek" bersama dengan para santri. Nasi "tabhek" adalah nasi bekal untuk perjalanan dan biasa dinikmati oleh santri yang mendapat kiriman makanan dari orang tuanya.
"Pada tahun 2019 saya dilantik menjadi Menteri PDTT. Ternyata Pesantren Nurul Jadid memberi berkah, " ucapnya.
Selanjutnya, Gus Halim menyampaikan salam takzim dari Panglima Santri Gus Muhaimin Iskandar. Kata Halim, Muhaimin satu-satunya perwakilan santri se-Indonesia atas restu dan amanah kiai akan menjadi calon presiden. Siap menjadi Presiden Indonesia 2024.
Tidak hanya itu, ia mengucapkan syukur telah mendapatkan atribut menjadi komandan santri di Pesantren Nurul Jadid.
"Saya bersyukur mendapatkan atribut menjadi komandan santri di Pesantren Nurul Jadid. Nanti akan ada komandan santri pada setiap daerah. Komandan santri daerah Jawa Tengah, komandan santri Jawa Barat, " katanya.
Tak lupa juga, dihadapan ribuan santri, Gus Halim memuji alumni Pesantren Nurul Jadid yang sukses dan berkiprah di Indonesia.
"Santri alumni Pesantren Nurul Jadid merambah di muka bumi, khususnya di Indonesia. Di kementerian desa 60 persen. Dengan itu, alumni Pesantren Nurul Jadid memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk hidup di manapun dan menjadi pejuang Nahdlatul Ulama di manapun berada.
"Selamat untuk santri-santri Nurul Jadid, " tegasnya.
Oleh karena itu sebagai rasa syukur untuk Menyongsong Indonesia lebih baik, dia berharap agar santri tidak berhenti belajar.
Sebagai rasa hormatnya pada Pesantren Nurul Jadid, Gus Halim mengundang perwakilan santri Nurul Jadid untuk berkunjung ke Kantor Kementerian Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi di Jakarta.
"Saya mengundang santri Nurul Jadid satu bus putera dan satu bus puteri untuk mendatangi kantor kementerian. Dan nanti akan kami perlihatkan aktivitas alumni, dan bahkan akan kami undang alumni pesantren Nurul Jadid yang sukses, " ucap Halim.
Ia juga berharap, santri siap maju menyongsong Indonesia maju. "Santri jangan pernah berhenti belajar, " katanya.